Fungsi FIFA, berdasarkan statuta (= anggaran dasar), terkesan sederhana dan mudah. Faktanya, tidaklah sesederhana dalam penerapannya di ‘lapangan’ — pelanggaran aturan, kontroversi dan skandal kerap mewarnai cabang olahraga (cabor) yang telah dimainkan oleh 250 juta orang di lebih dari 200 negara di dunia ini.
Sebelum mengetahui fungsi FIFA, perlu diketahui bahwa sepak bola yang kita saksikan hari ini, baik secara langsung di stadion, via TV, dan atau streaming, sebenarnya memiliki aturan permainan (the rules of the games) yang kompleks. Aturan permainan sepak bola yang disepakati itulah, yang kemudian menciptakan sepak bola sebagai cabor terpopuler yang sangat menarik, seru, dan asyik untuk disaksikan dan dimainkan; apalagi ketika menyaksikan gelaran Piala Dunia FIFA.
Sejarah Sepak Bola – Pra Aturan Baku
Jika mengulik sejarah sepak bola, permainan mengolah bola ini sudah ada di China pada masa kekuasaan Dinasti Han, yakni abad ke-2 dan 3 SM. Kala itu, orang-orang Tiongkok bermain menggiring sebuah bola dari kulit, dan berusaha menendangnya masuk ke dalam jaring kecil. Sesederhana itu permainannya!
Jepang dan Italia pun memainkan permainan yang kurang lebih sama. Pada abad ke-16, permainan tersebut menjadi sangat digemari di Italia.
Namun, cikal bakal sepak bola modern lahir di Inggris. Hal itu ditandai dengan dibuatnya sejumlah aturan dasar permainan, dan mulai dipertandingkan antar tim sekolah/universitas, dan bahkan antar negara se-Britania Raya.
Kendati aturan dasar permainan disepakati sama, ada aturan tertentu yang dibuat khusus berlaku di kandang sebuah tim. Dan tim lawan yang bertandang mau tidak mau mesti mengikutinya. Itu sebabnya, pada 1800-an dikenal adanya Sheffield Rules, Cambridge Rules, London Rules, dll.
Masa pra aturan baku yang tanpa eksistensi sebuah badan tunggal independen pengawas aturan, kerapkali menimbulkan subyektifitas penilaian, perdebatan dan kontroversi, yang berujung kekerasan antar pemain di lapangan.
Konflik dalam sepak bola tersebut, membuat Raja Edward III melarang permainan sepak bola di seluruh tanah Britania Raya pada 1365. Pelarangan yang sama juga dilakukan oleh Raja James I dari Skotlandia.
Lebih dari 400 tahun kemudian, yakni pada 1815, muncul gairah besar akan permainan sepak bola di lingkungan sekolah dan universitas di Inggris. Permainan di lingkungan internal pendidikan itu sering diadakan, dan bahkan dalam bentuk pertandingan antar sekolah dan atau antar universitas.
Aturan Baku Sepak Bola
Tidak hendak mengulang konflik di tahun 1365, pada tahun 1863, di Freemasons, Inggris, belasan sekolah dan klub sepak bola berkumpul – mendiskusikan dan lalu merumuskan ulang aturan baku sepak bola — inilah hukum sepak bola universal yang pertama kali dibuat.
Pada saat itu pula, apa yang kita kenal dengan olahraga Rugby, dimana bola dimainkan bisa dengan kaki dan juga tangan, tegas dipisahkan dari eksistensi sepak bola. Era baru pun dimulai. Era sepak bola modern.
IFAB Berdiri
Pertemuan 1863 tersebut, menginspirasi terbentuknya Football Federation (FA), yakni asosiasi sepak bola Inggris. FA berdiri tepatnya pada 26 Oktober 1863. Asosiasi serupa kemudian didirikan oleh negara-negara Britania lainnya.
FA Inggris membuat London Rules – aturan sepak bola yang berlaku khusus di Inggris, yang kemudian menjadi sumber konflik manakala tim Inggris bertanding melawan tim Britania Raya lainnya, yakni Wales, Skotlandia dan atau Irlandia. Sebab, masing-masing memiliki rules nya sendiri.
Pada 2 Juni 1886, bertemulah FA Inggris, FA Wales (Football Association of Wales – FAW), FA Skotlandia (Scottish Football Association – SFA) , dan FA Irlandia (Irish Football Association). Ke-4 asosiasi tersebut sepakat melahirkan IFAB (International Football Association Board) atau Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional.
Tujuan IFAB
Tujuan IFAB berdiri adalah menjadi badan dunia dengan tanggung jawab tunggal untuk mengembangkan dan melestarikan Hukum Permainan (Laws of The Games).
Dengan kata lain, IFAB-lah yang membuat aturan permainan baku sepak bola dunia. Bukan FIFA sendiri! Kendatipun FIFA merupakan anggota IFAB.
Jelasnya, FIFA bertugas memastikan penyelenggaraan sepak bola terlaksana baik dengan penerapan Laws of The Game yang seharusnya.
FIFA Anggota IFAB
FIFA eksis pada 21 Mei 1904, di Perancis. Dan FIFA bergabung sebagai anggota ke-5 IFAB pada 1913.
Dengan tata cara yang disepakati sejak awal, aturan permainan sepak bola di seluruh dunia dapat dibuat dan atau diubah hanya atas persetujuan anggota IFAB.
Baca juga: Kapan Piala Dunia Digelar 2022?
Tujuan FIFA
Kompetisi sepak bola yang telah ada di beberapa tempat, utamanya di Britania Raya sebelum 1900-an, dan munculnya sepak bola dalam Olimpiade 1900 sebagai pertandingan ekshibisi, menginspirasi lahirnya asosiasi sepak bola yang disebut FIFA di Perancis.
Tujuan FIFA berdiri adalah untuk memajukan sepak bola dunia, sekaligus menjadi pemersatu antarbangsa usai Perang Dunia. Tujuan tersebut tercermin dalam slogan-nya. Slogan FIFA adalah: For the Good of the Game, For the Game. For the World.
Tugas FIFA
FIFA adalah organisasi internasional non-profit, yang memiliki 4 tugas utama, yaitu:
1. Mempromosikan sepak bola
2. Melakukan pengaturan transfer pemain dari tim ke tim yang lain
3. Memutuskan gelar pemain terbaik dunia
4. Mempublikasikan daftar peringkat dunia FIFA
Fungsi FIFA
Berdasarkan statuta FIFA, terdapat 3 Fungsi FIFA:
1. Memastikan kompetisi sepak bola profesional terlaksana dengan sempurna
2. Menyusun peraturan-peraturan dalam sepak bola, dan memastikan penegakannya
3. Mengatur dan mengontrol sepak bola secara global
Itulah fungsi FIFA, dan sejarah singkat lahirnya Laws of The Games oleh IFAB, yang memastikan mengawal dan menjaga agar cabor sepak bola yang kelihatannya sederhana namun kompleks dalam aturan main itu, tetap asyik ditonton dan dimainkan, serta lestari dari generasi ke generasi.